Kamis, 24 Desember 2015

penyakit eritroblastosit fetalis


Eritroblastosit Fetalis
Merupakan rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
penyakit eritroblastosis fetalis?

Eritroblastosis fetalis sebenarnya merupakan kelainan pada sel darah merah, yaitu berupa pecahnya sel darah merah / eritrosit pada janin. akan tetapi, kelainan ini baru akan nampak saat bayi lahir.

penyebab dari kelainan ini?

kelainan ini disebabkan golongan darah yang berbeda antara sang ibu dengan sang bayi. golongan darah yang dimaksud adalah sistem golongan darah Rhesus. jika ayah memiliki Rh+ dan ibu memiliki Rh- dan sang bayi memiliki Rh+, maka sang bayi akan menderita kelainan ini, hal ini disebabkan sang ibu yang memiliki antibodi, yaitu antirhesus+ yang dapat menggumpalkan rhesus+ dari bayi. akan tetapi, pada kehamilan bayi yang pertama, maka bayi tersebut masih dapat selamat. hal ini dikarenakan antibodi ibu belum banyak diproduksi. tapi pada kehamilan kedua, jika janin rh+, maka janin tersebut akan diserang oleh antibodi dari ibu, akibatnya janin tersebut akan menderita kelainan ini.
kelainan ini tidak terjadi apabila pria rh- dan wanita rh+, atau keduaduanya sama.



A.    Penyebab
Erytrhoblastosis Fetalis atau Philip Lavine atau disebut juga penyakit kuning pada bayi, disebabkan karena ketidakcocokangolongan Rh antara suami dan istri.
Rh (Rhesus) terbagi menjadi 2 macam, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh-). Apabila darah seseorang diberi dengan serum anti Rh, kemudian akan terjadi penggumpalan, maka orang tersebut memiliki rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika tidak terjadi penggumpalan, maka orang tersebut memiliki rhesus negatif (Rh-).
Mayoritas penduduk di Indonesia termasuk golongan rhesus positif (Rh+).

B.     Mekanisme
Apabila seorang ibu yang hamil bergolongan Rh- dan janin pada kehamilannya memiliki Rh+, maka kemungkinan terjadi proses inkompabilitas golongan darah. Janin akan membentuk Rh antigen. Sel-sel eritrosit janin akan keluar ke tubuh ibu melalui plasenta. Pada keadaan tersebut, tubuh ibu akan memproduksi antibodi (anti Rh antibodi) yang melawan anti Rh-. Sehingga antibodi tersebut akan menyerang Rh+ pada eritrosit janin.
Umumnya, pada kehamilan pertama bayi yang dikandung akan selamat. Namun, pada kelahiran bayi kedua, jika bayi yang dikandungnya bergolongan Rh+, maka anti Rh ibu akan masuk dalam peredaran darah janin sehingga bertemu dengan antigen Rh janin tersebut yang mengakibatkan penggumpalan dan kelainan pembentukan sel darah merah (erythroblastosis fetalis fetus).

C.    Gejala
a.   Tubuh menggembung oleh cairan.
b.   Hati dan limpa membengkak.
c.   Di dalam darah bayi terdapat erythroblast (penggumpalan eritrosit).
d.  Kulit berwarna kuning keemasan.

D.    Akibat
Jika tidak segera ditolong, akan mengakibatkan kematian pada bayi.

E.     Pengobatan
Mengganti seluruh darah bayi dengan yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar